Air merupakan sumber daya alam yang diperlukan untuk hajat hidup orang banyak, bahkan oleh semua mahluk hidup sehingga harus dikelola dan dilestarikan dengan baik. Permasalahan utama yang dihadapi sumber daya air meliputi permasalahan kuantitas dan kualitas air. Permasalahan yang dihadapi kualitas air tanah dapat disebabkan faktor-faktor seperti kepadatan penduduk, aktifitas penduduk dan sistem sanitasi/sistem pembuangan limbah rumah tangga. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh dan mengetahui data tentang aktifitas penduduk, kepadatan penduduk, sistem pembuangan limbah rumah tangga yang ada serta dapat mengetahui korelasi atau hubungannya dengan kadar jumlah bakteri E. coli yang ada pada sumur sampel.
Dari segi kualitas, air harus memenuhi persyaratan baik fisika, kimia, mikrobiologi dan radioaktif. Dalam pemenuhan syarat kualitas air harus diperhatikan karakteristik fisik perairan, kualitas air alamiah dan juga karakteristik akifer. Karakteristik akifer mempunyai peranan dalam proses dalam pembentukan air tanah sehingga perlu diperhatikan tipe akifer dan zona akifernya. Arah aliran air tanah dapat ditentukan dengan metode ”three Point Problem” atau dengan cara membuat garis lurus terhadap garis kontur air tanah. Prinsip dasar dalam membuat arah aliran air tanah yaitu pergerakan air dari tempat tinggi ke tempat yang rendah. Arah aliran tanah tersebut disebabkan gerakan air tanah karena potensi kelembaban total dan kemiringan dua titik atau lokasi dalam lapisan tanah.
Dari penelitian dapat dihasilkan data tentang titik lokasi sampel, penghitungan elevasi air tanah, jawaban kuisioner yang telah dibagikan kepada penduduk, serta nilai jumlah bakteri E. coli yang ada pada sumur sampel di daerah penelitian. Dalam penganalisaan data primer dapat diketahui data kependudukan, tingkat sosila ekonomi dan pendidikan masyarakat, status rumah dan fasilitas umum, sistem sanitasi serta persepsi atau pengetahuan masyarakat tentang sanitasi.
Analisa terhadap kadar jumlah bakteri E. coli dilaksanakan secara deskriptif dengan pertimbangan baku mutu air bersih sesuai Golongan I Peraturan Pemerintah RI Nomor 82 Tahun 2001. Faktor-faktor yang mempengaruhi titik sampel dengan jumlah bakteriE. coli yaitu jarak septictank jauh, aktifitas penduduk sekitar yang tidak banyak melibatkan penduduk seperti pertanian, pembuangan limbah rumah tangga melalui saluran pembuangan yang sesuai dengan kriteria, dan konstruksi ring sumur.
Kepadatan penduduk menyebabkan lahan banyak digunakan untuk pemukiman dan pembangunan sehingga jarak antar rumah semakin dekat serta perkarangan rumah juga menjadi semakin sempit. Perkarangan rumah yang sempit menyebabkan penduduk banyak yang membuat septictank di rumahnya dengan letak dekat sumur air bersih. Kepadatan penduduk juga menyebabkan semakin tingginya aktifitas penduduk yang berakibat pada meningkatnya jumlah limbah rumah tangga penduduk yang dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan penduduk tersebut. Aktifitas penduduk dapat mempengaruhi kualitas air tanah karena semua aktifitas penduduk dapat menghasilkan limbah domestik yang berbeda-beda. Semakin tinggi tingkat aktifitas penduduk yang banyak melibatkan penduduk berarti semakin banyak limbah domestik yang dihasilkan penduduk dan menyebabkan semakin besar dampak yang akan ditimbulkan terhadap kualitas air tanah/sumur yang ada di sekitarnya. Sedangkan pada aktifitas penduduk yang tidak melibatkan banyak penduduk seperti aktifitas pertanian limbah yang dihasilkan tidak banyak sehingga kurang mempengaruhi kualitas air tanah disekitarnya. Sistem sanitasi/sistem pembuangan limbah rumah tangga penduduk merupakan hal yang penting dalam menjaga kualitas air tanah karena sistem pembungan limbah yang tidak baik akan menyebabkan kontaminasi terhadap kualitas air tanah. Kondisi sistem pembuangan limbah yang buruk ini dapat menyebabkan tingginya kontaminasi dan pengaruh terhadap kualitas air sumur serta dapat menyebabkan tingginya jumlah bakteri E. coli di daerah penelitian.
Kondisi ini perlu menjadi perhatian dan penanganan yang khusus baik oleh masyarakat maupun pemerintah agar dapat terciptanya kualitas air tanah yang memenuhi standar kualitas sanitasi, baku mutu lingkungan serta mencegah terjadinya pencemaran kualitas air tanah tersebut.
Sumber : Uripsantoso