Tubuh tetap membutuhkan air walaupun cuaca dingin. Asupan air untuk tubuh harus tetap dipenuhi. Walaupun cuaca dingin tubuh tetap mengeluarkan air. Air tersebut dikeluarkan dari kulit dan saat bernapas. Terlihat bahwa di tempat yang berhawa sejuk kulit akan terasa lebih cepat kering, dan saat bernapas akan terlihat seperti berasap. Hal itu menunjukkan bahwa di tempat dingin tubuh kita tetap memerlukan asupan air yang cukup.
Hasilnya, masyarakat yang berada didaerah berhawa dingin tak tahu bahwa mereka juga tetap membutuhkan asupan cairan. “Padahal cairan tubuh menguap walau cuaca dingin,” kata Hardinsyah. Cairan itu menguap dari napas dan kulit. Ini ditandai dengan napas yang terlihat seperti berasap dan kulit yang kering.
Hanya 3,9 persen responden yang paham bahwa pada cuaca dingin, mereka harus cukup asupan cairan. Karena itu, diwilayah bercuaca dingin, yang mengalami dehidrasi ringan mencapai 56,2 persen(remaja) dan 49,5 persen (dewasa). Sedangkan di wilayah bercuaca panas, kesadaran minum air lebih tinggi, sehingga membuat angka dehidrasi lebih sedikit, yakni 43,0 persen (remaja) dan 35,4 persen (dewasa).
Untuk mencegah hal tersebut, maka penuhi kebutuhan air kita 8-10 gelas sehari. Air tersebut sangat berguna untuk metabolisme kita. Air juga akan meringankan kerja ginjal kita saat membuang racun. Namun harus diperhatkan bahwa air yang diminum juga harus sehat. Kualitas air yang kita minum berpengaruh terhadap kesehatan kita. Air yang memiliki kualitas yang bagus memiliki ciri-ciri tidak berbau, tidak berasa, dan tidak berwarna. Jika air di rumah Anda bermasalah, pastikan HYDRO solusinya. HYDRO dapat menjadi solusi untuk air yang berbau, mengandung besi, dan masalah air Anda lainnya. Info selengkapnya di www.hydro.co.id
Artikel Lainnya